Operasi Pagar Betis (aug 7, 1949 – jun 4, 1962)
Description:
Pagar Betis merupakan operasi penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang dilakukan pada 7 Agustus 1949.
Dalam operasi ini, ratusan ribu tenaga rakyat dikerahkan untuk mengepung tempat persembunyian DI/TII.
Pagar Betis merupakan singkatan dari Pasukan Garnisun Berantas Tentara Islam.
Lewat operasi ini, Kartosuwiryo, pemimpin pemberontakan DI/TII Jawa Barat, berhasil dibekuk.
Operasi Pagar Betis dilancarkan untuk mengatasi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo.
Terjadinya pemberontakan DI/TII didorong oleh rasa tidak puas Kartosuwiryo terhadap situasi setelah kemerdekaan Republik Indonesia.
Pasalnya, kemerdekaan RI diselimuti oleh bayang-bayang Belanda yang masih ingin berkuasa di Indonesia.
Awal 1948, Kartosuwiryo bertemu dengan Panglima Laskar Sabilillah dan Raden Oni Syahroni.
Mereka menentang adanya Perjanjian Renville, yang dianggap tidak dapat melindungi rakyat Jawa Barat.
Sejak saat itu, Kartosuwiryo mulai melakukan pemberontakan, salah satunya dengan mendirikan Tentara Islam Indonesia (TII).
Untuk menanggulangi pemberontakan tersebut, pemerintah mengeluarkan peraturan No. 59 Tahun 1948 yang berisi tentang penumpasan DI/TII.
Salah satu caranya adalah dengan menurunkan pasukan Kodam Siliwangi dan menerapkan taktik Pagar Betis.
Pelaksanaan
Untuk menumpas gerakan DI/TII Jawa Barat, AH Nasution menerapkan Operasi Pagar Betis.
Strategi ini dilaksanakan dengan langkah pengepungan. Dalam Operasi Pagar Betis, pasukan TNI mengepung basis-basis pemberontak DI/TII Jawa Barat.
Pemerintah tidak hanya mengerahkan TNI, tetapi juga mengirimkan ribuan tenaga rakyat dalam operasi penumpasan DI/TII Jawa Barat
Masyarakat ikut berperan aktif membantu TNI dengan membuat pos-pos pertahanan di sekitar lereng gunung.
Baca juga: Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Pelopor Gerakan DI/TII
Salah satu tujuan dibentuknya Operasi Pagar Betis adalah untuk mempersempit ruang gerak DI/TII.
Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo ditangkap di Gunung Geber.
Tokoh yang menangkap Kartosuwiryo adalah Letda Suhanda, pemimpin Kompi C Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi.
Tertangkapnya Kartosuwiryo menjadi akhir dari pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.
Referensi:
Khakim, Moch Nurfahrul Lukmanul. Abdul Fatah. dkk. (2021). Pengembangan Wall Chart Sejarah Pemberontakan DI/TII Jawa Barat. Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 10 (2), 188-201.
Added to timeline:
Date: