33
/
AIzaSyAYiBZKx7MnpbEhh9jyipgxe19OcubqV5w
August 1, 2025
4001217
366982
2

dec 1, 1956 - Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil presiden RI

Description:

Pada tanggal 23 Juli 1956, Mohammad Hatta mengirimkan sepucuk surat untuk Ketua DPR, Sartono. Suara tersebut mempunyai isi:
"Merdeka, dengan ini saya beritahukan dengan hormat, bahwa sekarang, setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai bekerja, dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun, sudah tiba waktunya bagi saya mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Segera, setelah Konstituante dilantik, saya akan meletakkan jabatan itu secara resmi".
Setelah menerima surat tersebut, DPR pun menolak permintaan Mohammad Hatta, dengan cara tidak menanggapinya dan tidak membalas surat tersebut. Mereka berharap keinginan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan ini bukan pertama kalinya beliau mengirimkan surat pengunduran diri. Ia juga telah mengirimkannya sebelumnya. Pada tahun 1955, Mohammad Hatta juga pernah mengirimkan sepucuk surat kepada DPR. Ia menuliskan bahwa:
"Sejarah Dwitunggal dalam politik Indonesia tamat, setelah UUD 1950 menetapkan sistem Kabinet Parlementer".
Hal ini dikarenakan bila Parlemen dan Konstituante pilihan rakyat sudah terbentuk, dan menggunakan Kabinet Parlementer, maka presiden hanya bertugas sebagai kepala negara. Presiden pun hanya berfungsi sebagai simbol, sehingga wakil presiden tidak diperlukan lagi. Pada tanggal 23 November 1956, ia kembali menuliskan surat kepada DPR, menanyakan balasan mereka untuk surat sebelumnya. Oleh karena itu, DPR memperlakukan surat tersebut sebagai sesuatu yang mendesak. Sejumlah rapat pun diadakan untuk membahas surat tersebut. Tidak hanya itu, sebuah panitia permusyawaratan pun dibentuk, khusus untuk membahas surat tersebut. Keputusan terakhir diambil pada tanggal 30 November 1956. Malam itu, mereka sepakat untuk memenuhi permintaan Mohammad Hatta. Seminggu setelah Mohammad Hatta mengirimkan surat tersebut, DPR akhirnya setuju untuk melepaskan Hatta. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Desember 1956, Mohammad Hatta resmi mengakhiri jabatannnya sebagai wakil presiden RI. Hingga saat ini. belum ada alasan pasti mengenai mengapa Mohammad Hatta memutuskan untuk mengundurkan diri, akan tetapi, banyak orang berspekulasi bahwa mereka mempunyai konflik yang tidak bisa diakhiri. Hal ini dikarenakan dari awal, mereka tidak selalu sepaham dan sering mempunyai pendapat yang berbeda. Mereka berdua mempunyai pandangan dalam strategi dan orientasi politik yang sangat berbeda. Pada saat itu, Soekarno mengatakan bahwa ia ingin mengubur partai politik. Sebagai seorang demokrat, Mohammad Hatta menentang pendapat tersebut. Ia masih percaya pada sistem demokrasi yang bercirikan banyak partai politik. Selain itu, Hatta juga menentang konsepsi presiden serta ide tentang Demokrasi Terpimpin. Beliau tidak menyetujui politik Presiden Soekarno yang mulai membuka jalan ke arah demokrasi terpimpin dengan koperasi Nasionalis Agama Komunis (Nasakom). Oleh karena itu, Wakil Presiden Mohammad Hatta memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Added to timeline:

Date:

dec 1, 1956
Now
~ 68 years ago