Kekhalifahan Utsmaniyah
Selim I - Abdul Aziz [1517 –1876 M] (1 gen 1517 anni – 1 gen 1876 anni)
Descrizione:
Selim I hingga Abdulaziz (1517–1876)
Pada tahun 1517, Sultan Utsmaniyah Selim I menang dalam Perang Utsmaniyah-Mamluk melawan Kesultanan Mamluk di Kairo. Khalifah terakhir Kairo, Al-Mutawakkil III, ditangkap dan dibawa ke Konstantinopel. Di sana, Al-Mutawakkil III menyerahkan gelar khalifah kepada Selim, yang membuat Sultan Utsmaniyah menjadi khalifah baru. Sejak itu, Utsmaniyah dianggap sebagai pemimpin dunia Islam. Para sultan Utsmaniyah memerintah dari Konstantinopel dan kekaisaran mereka mencakup wilayah luas seperti Anatolia, Timur Tengah, Afrika Utara, Kaukasus, dan Eropa Timur.
Namun, karena kepemimpinan buruk, kekaisaran Utsmaniyah tidak dapat merespons kemajuan Eropa dengan baik. Eropa kala itu menjadi kuat karena bersatu setelah Perjanjian Damai Westphalia dan [[Revolusi Industri. Karena itu, kekaisaran Utsmaniyah kehilangan kekuatan secara bertahap dan posisinya sebagai kekuatan besar utama terancam.
Penggunaan gelar khalifah untuk tujuan politik pertama kali terjadi pada tahun 1774. Ini terjadi ketika Utsmaniyah ingin menantang Rusia yang ingin melindungi umat Kristen Ortodoks di bawah kekuasaan Utsmaniyah. Sebagai respons, Utsmaniyah juga mengklaim perlindungan terhadap umat Muslim di Rusia. Inggris mendukung Utsmaniyah dalam hal ini dan bahkan mendapatkan dukungan dari khalifah Utsmaniyah untuk mengatur umat Muslim di India Britania agar patuh kepada pemerintah Britania.
Pada abad kesembilan belas, Kekaisaran Utsmaniyah mulai memodernisasi diri dengan Tanzimat. Ini membuat kekaisaran lebih kuat meskipun mereka kalah dalam beberapa perang melawan Kekaisaran Rusia, dan mereka kesulitan membayar utang pada tahun 1875–76 dalam krisis keuangan global.
Aggiunto al nastro di tempo:
Data:
1 gen 1517 anni
1 gen 1876 anni
~ 359 years